PRODUKTIVITAS GUGURAN DAN LAJU DEKOMPOSISI SERASAH MANGROVE DI DESA WAIHERU, TELUK AMBON DALAM
DOI:
https://doi.org/10.62176/.v3i1.13Keywords:
Produksi guguran, dekomposisi, serasah daun mangroveAbstract
Ekosistem ini mempunyai fungsi ekologi sebagai daerah asuhan (nursery ground), tempat mencari makan (feedingground), dan daerah pemijahan (spawning ground) bagi berbagai jenis ikan, udang dan biotalaut lainnya serta sebagai penghasil sejumlah besar detritus bagi plankton yang merupakansumber makanan utama biota laut, sebagai areal budidaya ikan tambak, areal rekreasi dan sumber kayu sebagai fungsi ekonomi (Anwar, 2004 dalam Heriyanto, 2012). Selain sebagai sumber produktivitas dan penyumbang unsusr hara pada perairan yang memiliki fungsi ekologis sangatpenting terutama bagi wilayah pesisir. Penelitian tentang produktivitas dan jumlah karbon serasah komunitas hutan mangrove ini bertujuan untuk menganalisis kondisi hutan mangrove di Desa Waiheru, menganalisis produktivitas serasah dan laju dekomposisi serasah daun mangrove di Desa Waiheru.Berdasarkan penelitian ditemukan 7 jenis mangrove pada lokasi penelitian (Rhizophora mucronata, Rhizopora apiculata, Ceriops tagal, Avicenia marina, Sonneratia alba, Sonneratia ovatadan Nypa frutican). Total sumbangan produksi guguran serasah untuk semua jenis mangrove adalah 1,023 kg/ha/hari dengan Kecepatan dekomposisi tercepat terjadi pada minggu pertama dan
mencapai berat 0 gr pada mnggu ke-6 dan ke-7. Jumah produksi guguran serasah terbesar pada jenis Sonneratia alba,