WANDAN DALAM MEMORI SEJARAH: Eksodus Orang Banda di Kepulauan Key Abad XVII dalam Ingatan Kolektif Masyarakat Banda Eli dan Banda Elat
DOI:
https://doi.org/10.62176/bastoria.v2i1.378Keywords:
Eksodus, Wandan, Memori Sejarah, Kepulauan KeyAbstract
Artikel ini menjelaskan tentang Wandan dalam Memori Sejarah: Eksodus Orang Banda di Kepulauan Key Abad XVII dalam Ingatan Kolektif Masyarakat Banda Eli dan Banda Elat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan menjelaskan penyebab dan proses eksodus orang Banda ke Kepulauan Kei Abad XVII serta penyesuaian kehidupan mereka setelah berada di Kepulauan Kei. Penelitian ini mengunakan metode sejarah dengan pendekatan kualitatif. Penelitian dilakukan melalui tahapan heuristik, yakni mengumpulkan data memalui studi pustaka, arsip dan dokumentasi, wawancara. Data yang terkumpul lalu divervikasi melalui kritik sumber dan diinterpertasi untuk menemukan fakta atas kisah dan peristiwa sejarah yang dilukiskan, selanjutnya dirangkai dalam narasi sejarah berbentuk historiografi. Hasil penelitian menemukan, bahwa Wandan merupakan sebuah identitas budaya dan sejarah dari orang asli Banda, yang kini dapat dijumpai di Banda Eli dan Banda Elat Kepulauan Kei. Terdapat empat faktor yang mendorong eksodus itu Pertama, peristiwa meletusnya gunung Api Banda, Kedua terjadinya peperangan di Pulau Ay antara Belanda dan penduduk Ay pada 1615. Ketiga, demi mempertahankan akidah Islam dari pengaruh VOC Belanda, sehingga hijarah ke Pulau Key (Banda Eli dan Banda Elat). Keempat, peristiwa genosida Banda pada 1621. Kehadiran para eksodus Banda kala itu disambut baik oleh penguasa di sana. Mereka beradaptasi hidup rukun dan saling menghargai. Kini identias Wandan (orang Banda Eli dan Elat), terus hidup dan diabadikan melalui marga-marga yang menyerupai nama negeri mereka dahulu di Banda, di antaranya marga Latar, Lonthor, Selamon/Selamun, Roseinggin, Uar, Sairun dan beberapa magra lainnya yang bercirikan asli Banda di Kepulauan Kei.