CAMPUR KODE DIALEK BANDA TERHADAP BAHASA INDONESIA DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 6 BANDA

Penulis

  • Mujiati La Saadi STKIP Hatta Sjahrir

DOI:

https://doi.org/10.62176/paradigma.v3i1.33

Kata Kunci:

Campur Kode, Kontak Bahasa, Siswa SMP

Abstrak

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh bila seorang siswa yang menguasai lebih dari
satu bahasa dan melakukan kontak komunikasi, maka peluang terjadinya campur
kode sangat besar. Dalam penelitian ini mendeskripsikan bentuk-bentuk campur
kode, faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya campur kode, dan efek yang
ditimbulkannya dari adanya penggunaan campur kode dalam kegiatan belajar
mengajar siswa kelas VII SMP Negeri 6 Banda. Penelitian ini menggunakan
metode deskriptif-kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan metode
observasi dan teknik simak-libat-cakap, serta teknik rekam kepada subjek dalam
KBM. Analisis data yang digunakan adalah analisis teks dengan alur analisis:
reduksi data, sajian data, dan kesimpulan dan verifikasi sampai pada penarikan
kesimpulan akhir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk campur kode yang
dominan digunakan siswa adalah bentuk kata. Faktor terjadinya campur kode
digunakan siswa adalah (1) faktor sosial dan (2) faktor situasi. Pada faktor sosial
dikarenakan adanya maksud dan kebiasaan sedangkan faktor situasi dikarenakan
adanya ruang kesantaian dan kondisi mental (emosi) siswa. Efek yang
ditimbulkan dari penggunaan campur kode dalam KBM adalah struktur
kebahasaan Indonesia menjadi tidak baku dan tujuan pembelajaran Bahasa
Indonesia dalam kurikulum belum maksimal tercapai.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2020-10-27