PENERAPAN SISTEM INTEGRATED MULTI-TROPHIC AQUACULTURE (IMTA) UNTUK PENINGKATAN PERFORMA KOMODITAS BUDIDAYA LAUT DAN KUALITAS LINGKUNGAN PERAIRAN DI KEPULAUAN BANDA NAIRA, MALUKU

Authors

  • Abdullah Saimima Sekolah Tinggi Hatta-Sjahrir
  • Aditya Putra Basir Sekolah Tinggi Hatta-Sjahrir

DOI:

https://doi.org/10.62176/.v6i1.56

Keywords:

Budidaya Terintegrasi, IMTA, Baronang, Rumput Laut

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis performa komoditas budidaya laut yang diterapkan melalui sistem budidaya laut terintegrasi serta untuk menganalisis kondisi lingkungan (Pra dan Pasca) kegiatan budidaya laut terintegrasi. Model IMTA yang akan digunakan pada penelitian ini merupakan kombinasi antara ikan baronang dan rumput laut. Ikan baronang dibudidayakan pada keramba jaring apung (KJA) yang merupakan pusat dari sitem IMTA. Sedangkan rumput laut dibudidayakan menggunakan rakit apung berukuran 7x7m, yang diletakkan di areal sekitar KJA. Jenis ikan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ikan Baronang (Siganus sp.) Ikan baronang dipilih sebagai komoditas utama dalam penelitian ini karena ikan baronang merupakan salah satu ikan ekonomis yang banyak ditemukan di perairan pesisir laut banda dan belum digunakan sebagai objek budidaya. Selain itu, bibit ikan baronang banyak tersedia di alam dan mudah diperoleh untuk kegiatan budidaya. Ikan baronang akan dipelihara pada enam KJA dengan ukran 1m x 1m x 1m untuk masing-masing KJA. Setiap lubang KJA diisi 50 ekor ikan baronang dengan ukuran rata-rata 7-8 cm/ekor. Kegiatan budidaya rumput laut menggunakan sistem rakit apung dengan ukuran 4 m x 4 m dengan jumlah 5 rakit apung. 3 rakit diletakkan dengan jarak 50 m di sekitar KJA. Sedangkan 2 rakit lainnya sebagai kontrol dan diletakkan pada jarak 2-3 Km dari KJA.Pemeliharaan ikan baronang dan rumput laut dilaksanakan selama kurang lebih 45 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa performa budidaya dengan sistem IMTA jauh lebih baik dibandingkan dengan sistem budidaya konvensional tanpa merusak lingkungan perairan dan habitat terumbu karang yang mendominasi substrat dasar perairan laut Banda, sehingga sistem IMTA dapat menjadi contoh pengembangan kegiatan budidaya perikanan dan sektor pariwisata, khususnya wisata bahari di Kepulauan Banda juga dapat terus berkembang.

Additional Files

Published

2021-02-17

How to Cite

Saimima, A. ., & Basir, A. P. (2021). PENERAPAN SISTEM INTEGRATED MULTI-TROPHIC AQUACULTURE (IMTA) UNTUK PENINGKATAN PERFORMA KOMODITAS BUDIDAYA LAUT DAN KUALITAS LINGKUNGAN PERAIRAN DI KEPULAUAN BANDA NAIRA, MALUKU. MUNGGAI : Jurnal Ilmu Perikanan Dan Masyarakat Pesisir, 6(1), 19-28. https://doi.org/10.62176/.v6i1.56

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >>